Ada suatu kisah yang menceritakan bahwasanya ketika Rabiah sedang shalat disebuah pertapaan, ia merasa lelah dan langsung tertidur. Disaat tertidur itulah masuk orang maling untuk mengambil cadar rabiah. Setelah orang itu mengambil cadar rabiah, dan berkeinginan untuk keluar, maka saat itu jalan keluar bagi si maling itu tertutup. Kemudian maling itu melepaskan cadar yang diambilnya, seketika itu pulalah jalan keluar terbuka. Tapi kemudian maling itu kembali mengambil cadar rabiah, tapi jalan keluar tertutup kembali. Tujuh kali
perbuatan seperti itu diulangi oleh maling itu, kemudian terdengarlah olehnya sebuah suara disudut pertapaan rabiah.
“Hai manusia, tiada gunanya engkau mencoba-coba, sudah bertahun-tahun rabiah mengabdi kepada Allah SWT. Sedangkan setan pun tak berani menghampirinya. Tetapi betapakah seorang maling memiliki keberanian hendak mencuri cadarnya. Pergilah dari sini hai manusia jahanam tiada gunanya engkau mencoba-cobanya lagi. Kemudian ada satu kisah yang mungkin terkait dengan doa rabiah tersebut.
Pada suatu saat rabiah sedang sakit, ia dijenguk oleh abdul wahid amir dan shofyan at Tsauri. Tapi karena mereka menyegani rabiah maka mereka tidak berani berkata dan menyapa rabiah. Lalu dimulailah oleh rabiah untuk menyapa keduanya. “Engkaulah yang berkata duluan hai tsauri” kata Rabiah Lalu tsauri berkata “Jika engkau berdoa, niscaya penderitaanmu akan hilang” Rabiah menjawab “Tidak tahukah engkau siapa yang mengkehendaki aku menderita seperti ini? Bukankah Allah SWT?Tsauri pun membenarkanya “ya” Rabiah berujar “ Betapa mungkin engkau mengetahui hal ini, menyuruhku untuk memohonkan hal yang bertentangan dengan-NYA? Bukankah tidak baik kita menentang sahabat kita sendiri?“apakah yang engkau inginkan rabiah?” Tanya at Tsauri “at Tsauri, engkau adalah seorang terpelajar! Tapi kenapa engakau bertanya demikian. Demi kebesaran Allah” rabiah bertandas “telah dua belas aku
menginginkan buah kurma segar. Engkau tentu tahu bahwasanya di basrah buah korma sangat murah harganya, tapi hingga saat ini aku belum pernah memakannya. Aku ini hanyalah hamba-NYA dan apakah hak seorang hamba untuk menginginkan sesuatu? Jika aku menginginkan sesuatu sedangkan Allah tidak menginginkanya, maka kafirlah aku. Engkau harus
menginginkan segala sesuatu yang diinginka-NYA semata-mata agar engkau dapat menjadi hamba-NYA yang sejati. Tapi lain lagi persoalanya jika tuhan sendiri memberikanya.”
Kemudian at tasuri terdiam dan berkata kepada rabiah “ karena aku tidak dapat berbicara mengenaimu, maka engkaulah yang berbicara mengenai diriku” Rabiah menjawab “engkau adalah manusia yang suka membacakan hadist dan engkau juga baik kecuali dalam satu hal engkau mencintai dunia”At Tasuri pun tergugah hatinya dan berujar “Ya Allah, kasihilah aku”Tapi rabiah menyindir “Tidak malukah engkau mengharapkan kasih Allah sedangkan engkau sendiri tidak mengasihi-NYA.”
Dari kisah tersebut kita dapat mengambil hikmah dari kecintaan rabiah sebagai hambaNYA. Apa yang diinginkan manusia belum tentu diinginkan oleh NYA, tapi lain halnya bila Allah SWT sendiri yang berkehendak atas keinginan NYA. Jika seorang manusia menginginkan surga tetapi Allah SWT tidak menginginkan, apalah daya bagi manusia untuk menentang keinginan-NYA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2009
(23)
-
▼
January
(16)
- FILSAFAT DAN TASAUF
- RABIATUL ADAWIYAH
- KELUASAN NERAKA
- KISAH TALUT DAN JALUT
- LAILATUL QADAR, MALAM YANG DINANTI OLEH MUKMIN
- MENJADI SEORANG MUSLIM YANG BAIK
- NASI KANGKANG
- PERIHAL NABI AYUB SAKIT TERUK
- PUASA ENAM SYAWAL HADIAH INGATAN NABI MUHAMMAD PAD...
- SENARAI SEMAKAN DIBULAN RAMADHAN
- MATI, PERINGATAN PENTING DIPINGGIRKAN MUSLIM
- TEMUDUGA TERBUKA
- TIDAK SOLAT
- PANTUN UNTUK ORANG MALAS SOLAT
- Badak Dan Monyet
- Ambillah Teladan Dari Mereka
-
▼
January
(16)
No comments:
Post a Comment